Selasa, 07 Februari 2012

Chit Chat with Kirrily

baik teman-teman untuk kali ini saya ingin posting bahasa Indonesia dulu y......
di postingan kali ini saya ingin sedikit menceritakan tentang hasil pertemuan kami para mahasiswa PGSD BI dengan 3 orang warga negara asing. Pertemuan ini diadakan pada tanggal 1 Februari 2012 di ruang Microteaching lantai 2 gesung E. Saat itu saya memutuskan untuk bergabung dalam kelas dengan seorang warga negara asing yang berasal dari Australia bernama Kirrily. Di Australia dia tinggal di kota Canberra yang merupakan ibukota negara Australia. Menurutnya Australia merupakan negara modern dengan banyak warga negara pendatang yang mendiami wilayah tersebut, sehingga Australia tidak memiliki budaya yang khas seperti pakaian, makanan, musik dan lain-lain. Yang diyakini sebagai suku asli Australia adalah suku Aborigin yang menurut Kirrily tidak terlalu bersahabat dengan warga pendatang yang umumnya bersifat individualistis. Australia memiliki hewan khas yakni kanguru, koala dan binatang sejenis landak yang saya lupa namanya....:-P. Kata Kiririly ada juga lho... orang Australia yang doyan menyantap daging kanguru... ich.... tragis...!!!.
Dalam hal waktu, orang Australia lebih on time dibandingkan dengan orang Indonesia, karena toleransi molornya kurang lebih hanya 15 menit...:-D . Kirrily juga menyinggung soal sekolah di Australia. Di sana siswa yang bersekolah di sekolah negeri bebas biaya pendidikan, namun untuk masuk ke sekolah tersebut harus melalui seleksi yang ketat dan satu hal lagi yang menarik adalah mereka memiliki hari libur selama 3 bulan dalam setahun....Asyiiiiknya :-P.

Di Indonesia, dia sudah tinggal kurang lebih satu bulan. untuk belajar bahasa Indonesia. Di Salatiga ia tinggal di jalan Merdeka Selatan.. Dia bercerita tentang pengalamnnya saat dia dikagetkan suara adzan subuh yang sangat keras, dan dia mengira itu adalah suara minta tolong. menurutnya suara tersebut sangat mengganggu dan membuatnya tidak bisa tidur. Namun setelah tinggal beberapa lama, ia pun sudah dapat beradaptasi dengan suara adzan tersebut. Dia juga menceritakan pengalamannya saat pergi ke pasar tradisional di Salatiga yang kotor dan dipenuhi dengan bau daginng yang menyengat. Dia merasa aneh dengan hal tersebut karena di Australia daging dijual ditempat khusus dengan pengemasan yang rapi, diletakkan dalam pendingin dan tentu saja tidak dengan bau yang menyengat......
Namun dari kesemuanya itu Kirrily mengatakan bahwa dia suka tinggal di Indonesia karena penduduk di Indonesia sangat ramah dan suka menyapa. Selain itu di biaya hidup di Indonesia lebih murah dibandingkan dengan Australia dan di Salatiga khususnya sangat mudah mendapatkan kendaraan umum. karena di Australia untuk dapat naik bus kita harus berjalan ke bus stop dan biayanya pun cukup mahal.
Jadi teman-teman kita wajib bangga sudah jadi warga negara Indonesia dengan berbagai keunikannya....
SEMANGAT SKRIPSI ya TEMAN2....!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar